Healing dengan Grounding: Menjangkarkan pada Kesadaran yang Memulihkan Trauma
Trauma bisa membuat kita hanya hidup di kepala. Akibatnya kita terus waspada, terus siaga, seolah tidak pernah benar-benar aman. Senja itu saya duduk
Adjie Santosoputro, seorang praktisi kesehatan mental dengan pengalaman lebih dari 10 tahun yang senantiasa berbagi seputar cara pemulihan batin melalui hidup berkesadaran yang mudah dipraktikkan sehari-hari, terutama oleh masyarakat urban yang sibuk.
Trauma bisa membuat kita hanya hidup di kepala. Akibatnya kita terus waspada, terus siaga, seolah tidak pernah benar-benar aman. Senja itu saya duduk
Badan seolah punya program bahasanya sendiri: lewat detak jantung, napas, atau ketegangan di bagian tertentu. Trauma masa lalu mempengaruhi program it
Banyak orang tumbuh dengan “kursi kosong” dalam hidupnya. Rasa kehilangan, kesepian, atau tidak hadirnya sosok yang seharusnya hadir semasa kecil.
Trauma berakibat membentuk narasi diri yang terluka: “Aku enggak layak dicintai,” “Aku enggak penting,” dan sebagainya. Dan kita tanpa sadar m
Bayangkan tubuh seperti hard disk komputer, yang menyimpan emosi lama yang belum selesai diurai. Pernah suatu sore saya sedang duduk santai, membaca
Ketika Dunia Terlalu Bising Pernah nggak sih merasa capek banget dengan dunia? Bangun pagi, buka ponsel, isinya berita perang, komentar penuh kebencia
Proses memulihkan trauma terasa menakutkan itu enggak selalu karena lukanya, tapi karena kita melarikan diri dari rasa kosong. Ada pagi-pagi tertentu
Selama ini menjalani hidup, kamu beneran sadar… atau autopilot, kayak zombie? Iya, kamu wakeful, tapi apakah kamu mindful? Seringkali kita mengi
Masa kecil punya cara unik menyimpan kenangan. Ada yang menjadi kenangan yang samar, tidak terlalu ingat. Ada juga yang begitu jelas, seakan baru kema
Sejak kecil, barangkali setiap kita pernah mengalami satu momen yang sampai sekarang terus kita ingat. Tidak selalu momen besar seperti peristiwa kece